Pengertian Franchise
- Franchise atau waralaba adalah hubungan yang salah satu pihaknya diberikan hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa.
Franchise di Indonesia
- Warunk Upnormal
- DeāChick Fried Chicken
- Sabana Fried Chicken
- Martabak Markobar
- Nasi Goreng Mafia
- Ayam Bersih Berkah
- Sambal Karmila
- Kopi Kulo
- Kopi Janji Jiwa
- Ayam Penyet Wong Solo
Bagaimana Franchise Bekerja? Dan apa hubungan antara Franchise dan Franchisor
- Pada dasarnya, pemilik franchise atau franchisor akan menerima royalti dan biaya berkelanjutan yang dibayarkan oleh franchisee. Sebagai imbalannya, franchisee memperoleh penggunaan merek dagang, dukungan berkelanjutan dari franchisor, dan hak menggunakan sistem franchise untuk melakukan bisnis dan menjual produk atau layanannya.
- franchisor merupakan pemilik franchiseyang membuat atau menyediakan suatu sistem bisnis. Sementara itu, pihak yang membeli sistem bisnis tersebut dinamakan franchisee.
Yang Perlu diperhatikan ketika membeli Franchise
- Berapa lama usaha waralaba tersebut telah berjalan dan berapa lama usaha tersebut telah diwaralabakan
- Kenali dengan baik rekam jejak perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli.
- Berapa banyak jumlah terwaralaba yang telah berjalan dan jumlah gerai yang telah beroperasi dan berjalan sehat?
- Nilai atas produk atau jasa dalam hubungannya dengan kemampuan bertahan atas produk atau jasa dalam jangka panjang, apakah berpengaruh akan teknologi atau seberapa banyak pesaing yang ingin memasuki pasar yang sama?
- Keharusan untuk membeli bahan baku dari pewaralaba, apakah memadai dan apakah metode komunikasinya dirasakan telah sesuai dengan target pasar?
- Ada baiknya bila calon terwaralaba dapat melihat lebih dahulu contoh isi kontrak yang akan disetujui.
- Estimasi keuntungan dan bahkan estimasi kerugian yang diproyeksikan dengan realistis.
- Batasan-batasan yang diberlakukan oleh pewaralaba untuk kegiatan operasi dan keuangan dari perusahaan.
- Adanya target penjualan ataupun omzet yang diterapkan pada terwaralaba.
Yang didapatkan ketika membeli Franchise
- Dapat memiliki bisnis dan sistem bisnis dalam waktu yang relative singkat dan mudah, dibandingkan dengan membuat bisnis dari awal.
- Mengurangi risiko kerugian, karena ada mentor bisnis yang akan membantu menyelesaikan setiap permasalahan.
- Terbantu dari segi brand atau merk, karena pemilik waralaba juga membantu dalam kegiatan pemasaran dan branding.
- Tidak perlu pusing membuat sistem bisnis, SOP kerja, cara menangani pembeli, pengembangan produk dan pengembangan bisnis.
- Tidak perlu improvisasi atau membayar konsultan, karena setiap ada permasalahan dapat segera dikonsultasikan kepada pewaralaba (franchisor).
- Menambah keterampilan, pengalaman dan mengetahui cara kerja perusahaan. Dibandingkan dengan harus belajar dari awal dan biaya untuk mencoba menjalankan bisnis.
- Kemudahan dalam akses pendanaan dari pihak perbankan, karena dibantu oleh pewaralaba (franchisor).
- Mendapatkan keuntungan dari modal: misal stok bahan baku lebih murah karena mendapatkan keuntungan dari skala bisnis pemilik waralaba.
Cara memulai Franchise
- Membuat Ciri Khas Usaha
Buatlah usaha atau bisnis yang memiliki ciri khas. Bisnis yang memiliki ciri khas adalah bisnis yang memiliki daya pembeda dibandingkan dengan bisnis lain. Ini adalah syarat utamanya. Meskipun Anda menjalankan bisnis yang sudah banyak dijalankan orang lain, bukan berarti Anda bebas menirunya begitu saja. Misalnya Anda menjual pisang goreng, menjualnya dengan bentuk biasa mungkin tidak akan menarik daya beli pelanggan, Anda bisa mulai membuat inovasi pisang goreng dengan menambahkan berbagai topping didalamnya.
- Siapkan Sistem yang Sempurna
Seringkali bisnis franchise mengalami kebangkrutan bukan karena kerja lapangan yang kurang optimal, tapi karena sistem yang dibuat ternyata banyak kekurangan. Untuk itu sebelum mulai memasarkan program franchise ini pastikan semua sudah terencana dengan baik. Lakukan pengecekan sistem dengan optimal, bila perlu lakukan konsultasi berlapis dengan mereka yang sudah lebih maju mengenai bisnis franchise. Hal ini mungkin akan memakan banyak biaya. Terutama terkait persiapan sistem dan masalah hukum. Namun, hasil yang didapat tidak akan mengecewakan.
- Membuat Keuntungan yang Bertumbuh
Bisnis tidak layak dikembangkan jika masih merugi, sehingga satu-satunya cara agar bisnis tersebut layak dikembangkan adalah dengan membuat keuntungan yang bertumbuh. Keuntungan bertumbuh didapat jika dalam jangka waktu tertentu bisnis Anda memiliki kecenderungan mencetak untung secara terus-menerus. Oleh karena itu, jangan segan-segan untuk menetapkan target pendapatan, upayakan selalu mencapai target tersebut, dan selalu naikan target untuk periode waktu selanjutnya. Usahakan bisnis tidak mengalami kerugian, walau hanya sekali.
- Menyiapkan Kantor Offline
Menyiapkan kantor offline untuk sebuah bisnis franchise sifatnya mutlak. Sekalipun itu untuk waralaba modal kecil dengan nilai investasi super murah di bawah 5 juta. Hal ini akan menunjukkan kesungguhan Anda dan profesionalitas bisnis waralaba Anda. Melalui kantor offline tersebut, bisnis franchise Anda akan diyakini bahwa setiap aktivitasnya sudah terkoordinir dalam satu sistem dan dikelola secara khusus.
- Membuat Prospek Bisnis
Jika pada bisnis konvensional Anda terbiasa menjual jasa atau barang, maka pada bisnis franchise Anda menjual bisnisnya. Di sini diperlukan lebih dari sekedar brosur. Anda memerlukan prospek bisnis agar calon mitra bisnis mampu melihat prospek cerah dari bisnis tersebut. Cara membuatnya hampir sama dengan membuat proposal bisnis, hanya saja dalam prospek bisnis biasanya dilampiri dengan laporan keuangan selama beberapa periode tertentu yang menunjukkan perusahaan Anda mengalami keuntungan. Jika tidak mampu menyusun sendiri prospek bisnis, Anda dapat menggunakan jasa konsultan dengan biaya terjangkau.
Perbedaan Franchise, Business Opportunity, dan Licensing
1.Franchise
Brand:
Franchise menggunakan merek milik franchisor.
Sistem Bisnis:
Franchise fokus kepada sistem usaha dan pada sistem Franchise harus ada sistem support, yaitu praoperational,prelaunching, supervisi launching dan pascalaunching.
HKI:
Franchise boleh dalam bentuk surat permohonan pendaftaran merek.
Pemasaran:
Dalam Franchise ada unsur yang terpusat pull advertising fund dan national level spending yang berasal dari franchisor.
2.Business Opportunity
Brand:
Tidak perlu menggunakan brand BO tersebut dalam artian boleh menggunakan nama sendiri.
Sistem Bisnis:
Business Opportunity lebih kepada Startup Package.
HKI:
Tidak perlu surat atau lisensi.
Pemasaran:
Tidak terpusat dan tidak berhak Pull Advertising.
3.Licensing
Brand:
Menggunakan merek milik Licensor.
Sistem Bisnis:
Lebih fokus kepada Hak Kekayaan Intelektual.
HKI:
Harus memiliki sertifikat merek.
Pemasaran:
Tidak terpusat dan tidak berhak mengambil Pull Advertising
Kelebihan dan Kekurangan Franchise
Kelebihan
- Manajemen Bisnis yang Sudah Terbentuk
Salah satu keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika menjalankan bisnis franchise yaitu manajemen bisnis sudah terbentuk dan berjalan dengan baik. Tidak perlu lagi repot-repot untuk memikirkan ide bisnis, brand, dan sistem bisnis, karena hal tersebut sudah teruji dan Anda bisa langsung mengimplementasikannya nanti di lokasi baru.
- Brand Sudah Dikenal Masyarakat
Kelebihan lain yang bisa Anda dapatkan, biasanya brand sudah dikenal oleh masyarakat, sehingga akan lebih mudah untuk menjual produk yang dijual karena Anda tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran yang begitu besar, karena akan lebih mudah bagi Anda untuk menjangkau konsumen baru.
- Manajemen Keuangan yang Lebih Mudah
Sebagai mitra, Anda tidak perlu pusing memikirkan manajemen keuangan. Karena dengan sistem bisnis yang sudah teruji, Anda tidak perlu repot dari sisi manajemen keuangan. Biasanya, bisnis franchise yang cukup besar sudah memiliki sistem yang digunakan di tiap lokasi, sehingga Anda tidak perlu pusing memikirkan manajemen keuangan.
- Kerjasama Dengan Partner
Saat Anda menjalankan bisnis franchise, segala sesuatu yang diperlukan untuk membuat produk hingga menjual produk pasti sudah diatur oleh manajemen. Kerja sama dengan berbagai bisnis untuk supply bahan baku produk hingga strategi marketing akan diberikan untuk mendukung bisnis franchise Anda.
- Dukungan Kuat Dari Franchisors
Franchisors atau pemegang lisensi franchise biasanya akan memberikan pelatihan khusus kepada mitra yang akan bergabung sebelum beroperasi. Pelatihan yang dilakukan biasanya mengenai keuangan, marketing, hingga operasional bisnis. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir, karena franchisor akan memberi tahu kiat-kiat agar Anda sukses dalam menjalankan bisnis.
Kekurangan
- Kendali Penuh Oleh Franchisor
Pemilik brand atau franchisor tentu memiliki kendali penuh terhadap bisnis yang ia miliki, begitu juga terhadap franchise. Jika suatu saat Anda ingin melakukan sebuah inovasi atau perubahan terhadap produk, kecil kemungkinannya hal ini bisa terjadi. Biasanya pemilik brand memiliki ketentuan tersendiri terhadap produk yang tidak bisa diubah. Karena itu, jika Anda memutuskan untuk menjalankan bisnis franchise, Anda tidak bisa mengekspresikan kreativitas Anda.
- Supplier Tunggal Bahan Baku Produk
Saat Anda menjalankan bisnis, pasti Anda akan mencari supplier bahan baku dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. Namun, jika Anda menjalankan bisnis franchise, Anda tidak bisa mencari supplier sendiri karena perusahaan telah menentukan supplier saat perjanjian kontrak usaha. Sehingga, jika Anda menemukan supplier lain dengan harga bahan baku yang lebih terjangkau, Anda tidak bisa beralih.
- Reputasi Bisnis Mudah Terpengaruh
Reputasi bisnis tentunya merupakan hal yang sangat penting saat menjalankan bisnis. Dalam bisnis franchise, karena banyaknya mitra, jika ada satu hal buruk yang mengenai reputasi mitra franchise lain, hal tersebut akan berimbas ke bisnis Anda. Karena brand yang digunakan sama, hal ini berpengaruh cukup besar. Selain itu, hal ini juga bisa saja menurunkan omzet bisnis.
- Fee Franchisor
Pemilik brand umumnya akan menerapkan sistem fee kepada mitra usahanya. Biasanya mitra yang berminat untuk membuka franchise harus membayar biaya kemitraan awal kepada pemilik brand. Lalu, akan ada biaya lain yang harus dibayarkan untuk digunakan sebagai pelatihan, atau dukungan. Biaya yang dikeluarkan juga tidaklah kecil untuk membuka usaha franchise, sehingga mungkin akan membuat Anda berpikir dua kali untuk menjalankan usaha ini.
- Pembagian Keuntungan
Selain biaya kemitraan yang harus Anda bayarkan terhadap pemilik brand, Anda juga harus membayarkan sebagian dari keuntungan yang telah Anda dapatkan dari bisnis Anda. Hal ini tentu cukup merugikan, karena Anda kehilangan beberapa persen dari total keuntungan Anda. Namun, tidak semua pemilik brand franchise menerapkan sistem bagi untung ini, sehingga ada baiknya jika Anda menanyakan dengan jelas mengenai hal tersebut.
Penyebab Kegagalan Franchise
- Modal awal dan royalti waralaba yang cukup tinggi
- Biaya bahan baku yang mahal
- Minimnya pendanaan
- Minimnya kontrol lokasi
- Kurang kreatif
- Pemilik waralaba kurang mengenal daerah baru